Sunday, September 21, 2008

Maukah kita mengakui bahwa kita juga punya andil - secara sadar atau tidak - membangun dan mengembangan budaya kemiskinan. Kita mendorong orang untuk terus meminta. Kita malah senang jika lebih banyak orang lagi yang menggantungkan hidupnya dari kita. Kita membiarkan sekeliling kita terus meminta-minta dan terus miskin di hadapan kita. Lalu kita memberi sedikit santunan, dan merencanakan akan teus memberi santunan tahun depan dan tahun depan lagi. Alih-alih ingin terus membantu, Kita menikmati kemiskinan mereka.
Masyarakat membentuk sendiri budayanya. Dan kini maraknya rangsangan parade kebajikan kita mengguncang harga diri simiskin untuk memilih tetap menjadi miskin. Kita biarkan rakyat antri untuk membeli minyak tanah. Kita merasa lumrah ketika menyaksikan rentetan pengemis jalanan. Kita tak sedih menyaksikan masyarakat kita berdesakan antri BLT. Kemudian kita terhenyak ketika menyaksikan korban antrian zakat yang mengenaskan.
Maka kedermawanan adalah ujian. Kita sering tergoda untuk mengarsiteki event pemberian bantuan yang dramatis. Antrian orang miskin yang berdesakan adalah objek foto dan kamera yang manarik. Untuk sekedar konsumsi ego kita, misalnya, sering kita biarkan anak panti asuhan menunggu berjam-jam sebelum acara penyerahan amplop-amplop santunan di atas panggung bertajuk pentas buka puasa bersama, dan fotonya besok terpampang di koran bertulis nama kita dan perusahaan kita.
Tak perlu berhenti menjadi dermawan. Yang bisa kita ubah adalah kualitas kedermawanan kita. Parade kebajikan yang kita pertontonkan selama ini perlu kita revisi tujuannya, pendekatannya, caranya, dan sasarannya. Syukur bila kita mulai masuk pada pendekatan pemberdayaan. Membangkitkan saudara kita dengan mengupayakan stimulan dan pendampingan yang cukup agar pemberian kita memerdekakannya dari kondisi yang menjepit selama ini. Mungkin hal ini sulit dilakukan oleh para penderma. Mungkin inilah hikmahnya untuk konteks ajaran zisfaf, Rasululullah Saw. membangun dan mengoperasikan institusi amil zakat untuk menghimpun dan mendayagunakan zakat, infaq, shadaqah dan waqaf.

Moh. Arifin Purwakananta
Sumber : Republika 18 September 2008

1 comment:

Unknown said...


Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan Mbah Suro yg telah membantu dia menjadi sukses. dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini. dan ini semua berkat bantuan Mbah Suro,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang. dan alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada Mbah Suro atas bantuan nomer togel Nya.
Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi Mbah Suro di hendpone (+6282354640471) & ( 082354640471) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...